Kamis, 16 Oktober 2014

Padi



1. Seleksi Bibit
Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a)      Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua.
b)      Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c)      Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek merapung.
d)     Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e)      beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f)       Bibit yang tenggelam saja yang diambil

2. Menyemai Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam bibit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a)      Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus.
b)      Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c)      Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d)     Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e)      Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f)       Jaga kelembaban semaian benih.
g)      Tunggu sampai benih berumur 21 hari

3. Pengolahan Lahan/Sawah
Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 21 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a)      Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b)      Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c)      Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d)     Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e)      Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.

4. Cara Tanam
Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 21 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a)      Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b)      Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 25 cm
c)      Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d)     Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e)      Jaga media tanam jangan samapi digenang air.

5. Perawatan
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langkah perawatan yang perlu dilakukan:
a)      Setelah padi berumur 15 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik
b)      Umur 30 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c)      Umur 45 hari ulangi lagi penyemprotan (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
d)     Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
e)      Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f)       Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.


Sumber : http://ptmbplusagro.wordpress.com

Senin, 13 Oktober 2014

Ubi Jalar



Terdapat tiga jenis ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang populer dibudidayakan di Indonesia, yaitu ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.
Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi tanaman ini adalah 21-27oC dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per tahun. Budidaya ubi jalar memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari.
Di Indonesia, budidaya ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.

PENYIAPAN BIBIT UBI JALAR

Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara generatif dan vegetatif. Pertama adalah perbanyakan melalui umbi. Caranya pilih umbi berkualitas baik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya.
Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.
Cara kedua adalah perbanyakan vegetatif dengan distek. Calon indukan diambil dari tanaman yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Caranya, potong batang tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan minimal terdapat dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu minggu di tempat yang teduh.
Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi penanaman.

PENGOLAHAN TANAH UNTUK BUDIDAYA UBI JALAR

Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir, gembur, banyak mengandung hara dan memiliki drainase yang baik. Budidaya ubi jalar pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan bentuknya benjol.
Derajat keasaman tanah yang ideal untuk budidaya ubi jalar sekitar 5,5-7,5 pH. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada musim kemarau.
Budidaya ubi jalar relatif tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Apalagi bila ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan.
Untuk budidaya ubi jalar secara organik, berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang yang bagus adalah campuran kotoran ayam dan sapi atau kambing yang telah matang. Campurkan pupuk pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.

PENANAMAN UBI JALAR

Ubi jalar ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.
Di awal pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru.

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

Tanaman ubi adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus.
Setelah 2-3 minggu penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru.
Pada umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman, radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini dilakukan sekaligus dengan menyiangi gulma.
Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.

PEMANENAN BUDIDAYA UBI JALAR

Pemanenan ubi jalar bisa dilakukan pada umur 3,5-4 bulan. Perhatikan cuaca saat menjelang panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Hal ini terjadi pada budidaya ubi jalar yang dilakukan di musim kemarau. Apabila terjadi hal tersebut segera lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan.
Panen dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg umbi. Secara umum tanaman ubi jalar yang baik dan tidak terserang hama akan menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.
Setelah dipanen, ubi jalar dicuci dan disortir kemudian masukkan dalam karung dan simpan ditempat kering sebelum dijual ke pasar .

Sumber : http://www.alamtani.com/budidaya-ubi-jalar-organik.html

Sorgum



Sorgum adalah sumber karbohidrat yang baik dan bergizi, sorgum  tumbuh baik sepanjang tahun dan dapat disajikan sebagai alternatif untuk nasi atau dibuat menjadi bubur. Kebanyakan orang berpikir sorgum adalah kelompok serealia dan manfaatnya sama saja dengan serealia lain. Satu keunggulan utama sorgum, yaitu dia cocok untuk orang yang sensitif terhadap gandum atau biji-bijian lain yang mengandung gluteus protein , yaitu protein penyebab hiperaktif pada anak - anak , dan kelainan alergi pada orang dewasa. Sorgum tidak mengandung Glutein / Gluteus Protein. Sorgum memiliki bunga yang sangat harum dan menarik bagi lebah dan biasa digunakan untuk menghasilkan madu coklat merah beraroma khas.
Sorgum relatif lebih dapat beradaptasi pada kisaran kondisi ekologi yang luas dan dapat berproduksi pada kondisi yang kurang sesuai bila dibandingkan dengan tanaman sereal yang lainnya. Yang terutama adalah sorgum sangat sesuai di daerah yang panas dan hangat. Sorgum dapat bertoleransi pada keadaan yang kering, tetapi juga dapat tumbuh pada daerah yang bercurah hujan tinggi atau tempat-tempat yang tergenang pasang surut . Keadaan lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan sorgum adalah sebagai berikut:
Dengan penyebaran hari hujan yang teratur terutama pada saat tanaman berumur 4 - 5 minggu yaitu pada saat perkembangan perakaran sampai pada akhir pertumbuhan vegetatifnya, namun bila dibandingkan dengan tanaman sereal lainnya, sorgum tergolong tahan terhadap kekeringan karena:
  1. Bagian tanaman di atas permukaan tanah tumbuh lambat sampai sistem perakaran sudah kokoh.
  2. Sorgum membentuk akar-akar sekunder dua kali sebagaimana halnya jagung.
  3. Penimbunan silika pada endodermis akan mencegah terjadi tanaman roboh layu selama kekurangan  air.
  4. Penampang luas permukaan daun tanaman sorgum hanya setengah dari daun tanaman jagung.
  5. Permukaan daunnya dilapisi oleh lapisan lilin dan dapat menggulung bila mengalami kekeringan.
  6. Rasio laju evapotranspirasi pada sorgum kira-kira setengah dari jagung.
  7. Sorgum membutuhkan kira-kira 20% air kurang dari jagung untuk menghasilkan sejumlah berat yang sama  biji kering.
  8. Tanaman Sorgum dapat bersaing dengan gulma sesaat setelah tanaman tumbuh kokoh.
  9. Tanaman sorgum dapat berada dalam keadaan istirahat (dormant) selama musim kekeringan dan memulihkan pertumbuhannya kembali setelah kondisi iklim menjadi sesuai/baik. Sifat tanaman sorgum inilah yang paling istimewa, yang memungkinkan berproduksinya tanaman pada kondisi yang terbatas , ataupun dalam curah hujan yang tak menentu.

IKLIM
Suhu optimum untuk pertumbuhan sorgum berkisar antara 23 - 30° C dengan kelembaban relatif 20 - 40 %. Pada daerah-daerah dengan ketinggian 800 m dan permukaan laut dimana suhunya kurang dari 20° C, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Selama pertumbuhan tanaman, curah hujan yang diperlukan adalah berkisar antara 375 - 425 mm.

KONDISI TANAH
Sorgum dapat bertoleransi pada kisaran kondisi tanah yang sangat bervariasi. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada tanah-tanah berat yang sering tergenang. Sorgum juga dapat tumbuh pada tanah-tanah berpasir. la dapat tumbuh pada pH tanah berkisar 5,0 - 5,5 dan lebih bertoleransi terhadap air tanah bergaram dibandingkan jagung. Tanaman sorgum dapat berproduksi pada tanah yang terlalu jelek bagi tanaman lainnya.

MASA DORMANSI BIJI / BERKECAMBAH
Pada umumnya sorgum memiliki rasio perkecambahan yang baik selama 1 - 2 bulan sejak dipetik dari lahan. Penyimpanan dalam kondisi kelembaban 10 - 12 % masih bisa menghasilkan rasio perkecambahan 50 - 60 % di lahan , selama belum melebihi 2 bulan sejak dipetik. Perkecambahan terjadi 5 - 7 hari sejak ditebar di tanah yang lembab. Perlindungan menggunakan pestisida untuk benih yang ditebar perlu dipertimbangkan.

SORGUM BAIK UNTUK SISTEM KARDIOVASKULAR MANUSIA
Gandum sering dikaitkan dengan resiko terkena kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Orang-orang suku Yi dari Cina mengkonsumsi diet tinggi sorgum (100 gram per hari ). Ketika peneliti menguji lemak darah dari 805 orang suku Yi, mereka menemukan bahwa asupan sorgum ditemukan menurunkan kolesterol serum total, rendah kolesterol low-density lipoprotein (LDL, bentuk dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular), dan rasio tinggi HDL (meningkatkan kesehatan kolesterol) untuk kolesterol total. Efek menguntungkan sorgum adalah karena sebagian pasokan yang kaya flavonoid, khususnya rutin. Flavonoid fitonutrien yang melindungi terhadap penyakit dengan memperluas aksi vitamin C dan bertindak sebagai antioksidan. Penurunan lipida yang ditimbulkan karena mengkonsumsi sorgum adalah sebagian besar disebabkan oleh senyawa flavonoid rutin dan lainnya. Senyawa ini membantu menjaga aliran darah, menjaga platelet dari pembekuan berlebihan / penggumpalan (trombosit adalah senyawa dalam darah yang, bila dipicu, mengumpul, sehingga mencegah kehilangan darah yang berlebihan, dan melindungi LDL dari oksidasi radikal bebas menjadi oksida kolesterol berpotensi tinggi pada serangan jantung dan stroke. Intinya , konsumsi sorgum melindungi terhadap penyakit jantung. Sorgum juga mengandung hampir 86 miligram magnesium dalam 150 cc butirannya. Magnesium melenturkankan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah dan peredaran nutrisi sambil menurunkan tekanan darah ; suatu kombinasi sempurna untuk kesehatan sistem kardiovaskular.

KADAR GULA DARAH LEBIH TERKENDALI ,MENURUNKAN RESIKO DIABETES
Magnesium organik dalam sorgum dapat menyebabkan pengendalian gula darah. Dalam tes yang membandingkan efek pada gula darah , remah sorgum utuh ( termasuk kulit ari dan isi biji ) dibandingkan dengan roti terbuat dari tepung gandum halus , sorgum utuh secara signifikan menurunkan glukosa darah dan respons insulin. Sorgum utuh juga jauh lebih cepat memberikan rasa kenyang. Kandungan Magnesium dalam sorgum telah diuji dan terbukti bisa menurunkan resiko naiknya gula darah sewaktu ataupun gula darah puasa pada ribuan responden. Mengkonsumsi sorgum tiga kali dalam seminggu dapat menurunkan level gula darah rata - rata hingga 28%. Sorgum juga merupakan sumber yang kaya magnesium, mineral yang bertindak sebagai co-faktor untuk lebih dari 300 enzim, termasuk enzim yang terlibat dalam penggunaan tubuh glukosa dan sekresi insulin.  

MEMBANTU MENCEGAH BATU EMPEDU
Kandungan serat tak larut dalam sorgum mengurangi resiko batu empedu dengan sangat signifikan. Mereka yang makan makanan yang paling kaya serat tidak larut mendapatkan perlindungan lebih terhadap batu empedu: resiko 17% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang kurang mengkonsumsi serat tidak larut. Peningkatan 5 gram asupan serat tidak larut menurunkan 10% resiko terkena batu empedu.

MENANGKAL RADIKAL BEBAS SAMA DENGAN ATAU BAHKAN LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN SAYUR DAN BUAH
Selama bertahun-tahun para peneliti telah mengukur kekuatan antioksidan dari beragam fitonutrien, mereka biasanya diukur hanya dengan " radikal bebas" berupa zat-zat yang larut dengan cepat dan segera diserap ke dalam aliran darah. Mereka tidak melihat " radikal terikat" , yang melekat pada dinding sel tanaman dan harus dibebaskan oleh bakteri usus selama pencernaan sebelum dapat diserap. Fenolat, antioksidan kuat yang bekerja dalam berbagai cara untuk mencegah penyakit, adalah salah satu kelas utama fitonutrien yang telah banyak dipelajari. Termasuk dalam kategori yang luas adalah senyawa seperti quercetin, kurkumin, asam ellagic, catechin, dan banyak lainnya yang sering muncul dalam jurnal kesehatan. Kelebihan sorgum adalah , bahan anti oksidan pelawan radikal bebas nya , dalam kondisi lebih mudah diserap tubuh , dibandingkan kebanyakan sayuran dan buah - buahan. Penelitian pada ribuan orang di Amerika telah membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi sorgum secara rutin , dapat menurunkan resiko terkena kanker secara sangat signifikan.