![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhptATRoB5F_hOl2cbOKlOIB3rVcbIYQjESyyLHQ_0AhCJjQCyXOD0358db3WQn-NekJTkLvK30qcduKb19FYu7sT8XEmk4qN87_faq6pCsnTLD89I05-LM5UtpTz_IuA7ZUaxPOr5JqK6B/s1600/budidaya-ubi-jalar.jpg)
Budidaya ubi
jalar cocok dilakukan di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi
tanaman ini adalah 21-27oC dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per
tahun. Budidaya ubi jalar memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam
sehari.
Di
Indonesia, budidaya ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal
bila ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut.
Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000
meter, hanya saja jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.
PENYIAPAN BIBIT UBI JALAR
Penyiapan
bibit dalam budidaya ubi jalar bisa dilakukan dengan dua cara, yakni cara
generatif dan vegetatif. Pertama adalah perbanyakan melalui umbi. Caranya pilih
umbi berkualitas baik dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh
hingga keluar tunasnya.
Tunas yang
keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang
dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini dipakai untuk
memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan
sifat-sifat unggul sang induk.
Cara kedua
adalah perbanyakan vegetatif dengan distek. Calon indukan diambil dari tanaman
yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Caranya, potong
batang tanaman kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada setiap potongan minimal
terdapat dua ruas batang. Papas sebagian daun-daunnya untuk mengurangi
penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu
minggu di tempat yang teduh.
Perbanyakan
dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman.
Oleh karena itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3-5 generasi
penanaman.
PENGOLAHAN TANAH UNTUK BUDIDAYA UBI JALAR
Kondisi
tanah yang cocok untuk budidaya ubi jalar adalah tanah lempung berpasir,
gembur, banyak mengandung hara dan memiliki drainase yang baik. Budidaya ubi
jalar pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman.
Tanaman mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat
becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi mudah busuk dan
bentuknya benjol.
Derajat
keasaman tanah yang ideal untuk budidaya ubi jalar sekitar 5,5-7,5 pH. Tanaman
ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan,
budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir musim hujan. Sedangkan untuk lahan
sawah lebih cocok pada musim kemarau.
Budidaya ubi
jalar relatif tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Apalagi bila ditanam di
lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau
dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar
bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan
mengikuti bentuk lahan.
Untuk
budidaya ubi jalar secara organik, berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang
atau kompos. Pupuk kandang yang bagus adalah campuran kotoran ayam dan sapi
atau kambing yang telah matang. Campurkan pupuk pada saat pembuatan bedengan
dengan dosis 20 ton per hektar.
PENANAMAN UBI JALAR
Ubi jalar
ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu
bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm
dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan
seluas satu hektar.
Di awal
pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman setiap pagi dan
sore hari pada stek yang baru ditanam. Penyiraman bisa dihentikan setelah
tanaman terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
Tanaman ubi
adalah tanaman yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua minggu sekali sudah
cukup memberikan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman
secara terus menerus.
Setelah 2-3
minggu penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terdapat tanaman yang
gagal tumbuh segera sulam dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan dengan cara
mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang yang baru.
Pada umur 4
minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kiri dan kanan tanaman,
radius10 dari tanaman. Hal ini dimaksudkan supaya akar tanaman tidak menjalar
kemana-mana sehingga umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini
dilakukan sekaligus dengan menyiangi gulma.
Pada umur
6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali
sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Kegiatan
perapihan akar ini penting karena jika menjalar kemana-mana, umbi yang
dihasilkan tidak akan terlalu besar. Jika akar tidak ditertibkan, bisa jadi
umbinya banyak namun ukurannya kecil-kecil.
PEMANENAN BUDIDAYA UBI JALAR
Pemanenan
ubi jalar bisa dilakukan pada umur 3,5-4 bulan. Perhatikan cuaca saat menjelang
panen, atau umur tanaman di atas 3 bulan. Umbi siap panen yang tiba-tiba
tertimpa hujan deras biasanya akan membusuk. Hal ini terjadi pada budidaya ubi
jalar yang dilakukan di musim kemarau. Apabila terjadi hal tersebut segera
lakukan pemanenan, maksimal 7 hari setelah hujan.
Panen
dikatakan berhasil jika tiap satu bibit yang ditanam minimal menghasilkan 1 kg
umbi. Secara umum tanaman ubi jalar yang baik dan tidak terserang hama akan
menghasilkan umbi lebih dari 25 ton per hektar. Bahkan pada ubi jalar varietas
tertentu seperti kalasan bisa menghasilkan hingga 30-40 ton per hektar.
Setelah
dipanen, ubi jalar dicuci dan disortir kemudian masukkan dalam karung dan
simpan ditempat kering sebelum dijual ke pasar .
Sumber : http://www.alamtani.com/budidaya-ubi-jalar-organik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar