Reaktor biogas berfungsi mengubah kotoran binatang, kotoran manusia dan
materi organik lainnya, menjadi biogas. Konsumsi biogas untuk skala rumah
tangga antara lain digunakan sebagai bahan bakar memasak dan lampu untuk
penerangan.
Teknologi reaktor BIRU adalah reaktor kubah beton (fixed-dome) yang
diadaptasi dari sistem yang telah digunakan di negara lain seperti Banglades,
Kamboja, Laos, Pakistan, Nepal dan Vietnam. Reaktor kubah beton ini terbuat
dari batu-bata dan beton yang tertutup di bawah tanah. Sistem ini terbukti aman
bagi lingkungan dan berfungsi sebgai sumber energi yang bersih. Di Nepal,
teknologi ini digunakan oleh lebih dari 200 ribu rumah tangga selama lebih dari
15 tahun, dengan 95% reaktor masih berfungsi.
Bangunan kubah beton biogas ini dapat bertahan minimal 15 tahun dengan
penggunaan dan perawatan benar. Perawatannya mudah, hanya membutuhkan
pemeriksaan sesekali dan – jika butuh – penggantian pipa dan perlengkapan.
Untuk mengoperasikan satu unit, dibutuhkan setidaknya dua sapi atau tujuh babi
(atau 170 ayam) untuk memproduksi bahan baku (kotoran) yang cukup agar reaktor
dapat memproduksi gas yang dapat mencukupi kebutuhan dasar memasak dan
penerangan lampu rumah tangga.
Ada 6 bagian utama dari reaktor BIRU yaitu: Inlet (tangki pencampur) tempat
bahan baku kotoran dimasukkan, reaktor (ruang anaerobik/hampa udara), penampung
gas (kubah penampung), outlet (ruang pemisah), sistem pipa penyalur gas dan
lubang penampung ampas biogas atau lubang pupuk kotoran yang telah
terfementasi.
Cara kerja reaktor biogas
Campuran kotoran dan air (yang bercampur dalam inlet atau tangki pencampur)
mengalir melalui saluran pipa menuju kubah. Campuran tersebut lalu memproduksi
gas setelah melalui proses pencernaan di dalam reaktor. Gas yang dihasilkan
lalu ditampung di dalam ruang penampung gas (bagian atas kubah).
kotoran yang sudah berfermentasi dialirkan keluar dari kubah menuju outlet.
Ampas ini dinamakan bio-slurry. Ia akan mengalir keluar melalui overflow outlet
ke lubang penampung slurry. Gas yang dihasilkan di dalam kubah lalu mengalir ke
dapur melalui pipa. Model Pembangunan Biogas Indonesia pada umumnya terdiri
dari bagian-bagian berikut:
- Inlet (tangki pencampur)
- Pipa Inlet (bisa diadaptasi untuk dihubungkan ke toilet)
- Digester
- Penampung Gas (Kubah)
- Manhole
- Outlet & Overflow
- Pipa Gas Utama
- Katup Gas Utama
- Saluran Pipa
- Waterdrain
- Pengukur Tekanan
- Keran Gas
- Kompor Gas dengan pipa selang karet
- Lampu (opsional)
- Lubang Bio-slurry
sumber : http://www.biru.or.id/index.php/digester/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar