![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPIj4tZNmNP8WSYPOoJnEAcnCX3v9VAzU7JnZdgy0NzbSbej7M5Eiec7aAvhujmgKO0Xpt8JsThVqIiwOcimgh0vhPhYKVmCviGcusbFfsv7Fk-vGkjlJGO0EDNub10fuO62Q1dVfWEExz/s1600/Jagung_tongkol.jpg)
Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman
model yang menarik, khususnya di bidang genetika, fisiologi, dan pemupukan.
Sejak awal abad ke-20 ia menjadi objek penelitian genetika yang intensif.
Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien
memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari pendek
yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran
matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.
Jagung
merupakan tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi
tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman
biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun ada yang dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung
tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina
jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Sebagai
anggota monokotil, jagung berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 80 cm
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman yang sudah cukup
dewasa memunculkan akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana pada sorgum dan tebu. Terdapat
mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batangnya beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung zat kayu (lignin).
Daun jagung
merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai, dan helai daun. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat lidah-lidah (ligula). Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki Poaceae
(suku rumput-rumputan). Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air
pada sel-sel daun. Jika tanaman mengalami kekeringan, sel-sel kipas akan
mengerut, menutup lubang stomata, dan membuat daun melipat ke bawah sehingga
mengurangi transpirasi.
Susunan
bunga jagung adalah diklin: memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah
dalam satu tanaman (berumah satu atau monoecious). Bunga tersusun
majemuk, bunga jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan betina dalam
bentuk tongkol. Pada jagung, kuntum bunga (floret) tersusun berpasangan yang
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Rangkaian bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma wangi
yang khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tangkai tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif yang
memiliki puluhan sampai ratusan bunga betina. Beberapa kultivar unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai jagung
prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih
dini daripada bunga betinanya (protandri).
The 6 Best Slots in Las Vegas - MapyRO
BalasHapusFind all 정읍 출장안마 the 남원 출장마사지 best slots in Las Vegas, Las Vegas and show 광주 출장마사지 off your favorite games from 충주 출장샵 a variety 여수 출장샵 of video game providers.